Charlie Hebdo kehilangan salah satu kartunis terbaiknya. Patrick Pellouz (52), mengumumkan pengunduran dirinya akhir tahun ini. Dia keluar setelah beberapa koleganya lebih dulu mundur dari tabloid kontroversial itu.
"Sesuatu pasti ada akhirnya. Kami selamat, tapi kita tidak selamat. Sebagian dari kita berakhir dengan pembunuhan (Januri lalu)," ujar pria yang juga bekerja sebagai dokter itu, seperti dilansir the Independent, Ahad (27/9).
Pellouz mengumumkan pengunduran dirinya dari majalah satire itu akhir pekan lalu.
Empat bulan sebelumnya, kartunis Charlie Hebdo terkenal lainnya, Renald Luzier, juga mengundurkan diri. Kedua orang ini merupakan staf Charlie Hebdo yang pernah mempertanyakan dana 30 juta euro (setara Tp 490 miliar) dari donasi dan penjualan majalah, tapi tak dilaporkan manajemen.
Pada Januari lalu, terjadi penyerangan di kantor majalah satire itu menyebabkan 11 orang tewas. Korban terdiri dari kartunis, jurnalis, editor, pengunjung, dan seorang polisi penjaga.
Penembakan dilakukan oleh Kouachi bersaudara, imigran Aljazair di Prancis yang mengaku bagian dari kelompok militan al-Qaidah. Mereka mengaku menembak mati tim redaksi Charlie Hebdo karena sempat mengolok-olok Nabi Muhammad di sampul majalah tahun lalu.
Sejak saat itu, majalah Charlie Hebdo justru semakin populer, bahkan sampai mencetak ulang majalah mereka. Namun manajemen perusahaan disebut tidak bisa meraih hati para anggota redaksi, sehingga sering cekcok.
"Sesuatu pasti ada akhirnya. Kami selamat, tapi kita tidak selamat. Sebagian dari kita berakhir dengan pembunuhan (Januri lalu)," ujar pria yang juga bekerja sebagai dokter itu, seperti dilansir the Independent, Ahad (27/9).
Pellouz mengumumkan pengunduran dirinya dari majalah satire itu akhir pekan lalu.
Empat bulan sebelumnya, kartunis Charlie Hebdo terkenal lainnya, Renald Luzier, juga mengundurkan diri. Kedua orang ini merupakan staf Charlie Hebdo yang pernah mempertanyakan dana 30 juta euro (setara Tp 490 miliar) dari donasi dan penjualan majalah, tapi tak dilaporkan manajemen.
Pada Januari lalu, terjadi penyerangan di kantor majalah satire itu menyebabkan 11 orang tewas. Korban terdiri dari kartunis, jurnalis, editor, pengunjung, dan seorang polisi penjaga.
Penembakan dilakukan oleh Kouachi bersaudara, imigran Aljazair di Prancis yang mengaku bagian dari kelompok militan al-Qaidah. Mereka mengaku menembak mati tim redaksi Charlie Hebdo karena sempat mengolok-olok Nabi Muhammad di sampul majalah tahun lalu.
Sejak saat itu, majalah Charlie Hebdo justru semakin populer, bahkan sampai mencetak ulang majalah mereka. Namun manajemen perusahaan disebut tidak bisa meraih hati para anggota redaksi, sehingga sering cekcok.
Kasus kejahatan seksual membelit salah satu pangeran Kerajaan Arab Saudi di Amerika Serikat pekan lalu, menambah deretan cerita negatif klan Bani Saud. Sejak dua dekade terakhir, media cukup banyak merekam polah para keluarga pewaris tahta Negeri Petro Dollar itu.
Selain terlibat kasus prostitusi di bawah umur, para pangeran Saudi biasanya masuk beritanegatif ketika memboroskan harta mereka. Kasus terburuk, pemborosan dan perilaku seks menyimpang itu jadi satu paket.
Salah satu paling disorot misalnya Pangeran Al Walid Bin Talal yang masuk pemberitaan Business Insider lantaran menyewa pria cebol untuk dilempar saat pesta serta iseng membeli satu unit pesawat jet buatan Boeing, untuk kemudian dijual lagi kurang dari 48 jam.
Selain terlibat kasus prostitusi di bawah umur, para pangeran Saudi biasanya masuk beritanegatif ketika memboroskan harta mereka. Kasus terburuk, pemborosan dan perilaku seks menyimpang itu jadi satu paket.
Salah satu paling disorot misalnya Pangeran Al Walid Bin Talal yang masuk pemberitaan Business Insider lantaran menyewa pria cebol untuk dilempar saat pesta serta iseng membeli satu unit pesawat jet buatan Boeing, untuk kemudian dijual lagi kurang dari 48 jam.
Salah satu pangeran kemenakan Al Walid kerap terlibat kontroversi lantaran menyukai sesama jenis. Pangeran Saud bin Abdulaziz bin Nasir al-Saud, namanya, oleh banyak pihak dibenarkan sebagai seorang gay.
Dia gemar menyewa penari-penari bugil sesama jenis untuk memuaskan syahwatnya. Dua pelacur homoseksual, Pablo Silva dan Louis Szikora, mengungkapkan pernah disewa Pangeran Saud buat menari telanjang. "Dia minta pijatan seksual," ujar Silva seraya menambahkan sang pangeran malu-malu mengajak bercinta, seperti dilansir BBC, 19 Oktober 2010.
Menurut keterangan dari pembantunya bernama Abdul Aziz, Pangeran Saud rutin keliling dunia, menginap di hotel mewah, menghabiskan waktu berbelanja, makan malan di restoran mahal, dan menenggak sampanye serta koktail hingga mabuk.
Namun, beberapa tahun lalu Abdul Aziz ditemukan tewas tanpa sebab jelas. Spekulasi bermunculan, bahwa tindakan itu didalangi Pangeran Saud supaya pembantunya yang sudah menemui media itu tak lagi buka mulut.
Informasi bahwa dia homoseksual mengancam karirnya di kerajaan. Buat orang-orang Saudi, pecinta sesama jenis dianggap lebih najis dari pembunuh atau pemerkosa.
Dia gemar menyewa penari-penari bugil sesama jenis untuk memuaskan syahwatnya. Dua pelacur homoseksual, Pablo Silva dan Louis Szikora, mengungkapkan pernah disewa Pangeran Saud buat menari telanjang. "Dia minta pijatan seksual," ujar Silva seraya menambahkan sang pangeran malu-malu mengajak bercinta, seperti dilansir BBC, 19 Oktober 2010.
Menurut keterangan dari pembantunya bernama Abdul Aziz, Pangeran Saud rutin keliling dunia, menginap di hotel mewah, menghabiskan waktu berbelanja, makan malan di restoran mahal, dan menenggak sampanye serta koktail hingga mabuk.
Namun, beberapa tahun lalu Abdul Aziz ditemukan tewas tanpa sebab jelas. Spekulasi bermunculan, bahwa tindakan itu didalangi Pangeran Saud supaya pembantunya yang sudah menemui media itu tak lagi buka mulut.
Informasi bahwa dia homoseksual mengancam karirnya di kerajaan. Buat orang-orang Saudi, pecinta sesama jenis dianggap lebih najis dari pembunuh atau pemerkosa.
Seorang pangeran asal Arab Saudi meminta namanya dirahasiakan, diyakini menyewa pesohor Hollywood Kristen Stewart sebesar Rp 6,5 miliar demi berkencan seperempat jam dengan artis itu.
Stewart yang terkenal dengan film Twilight membenarkan dia bertemu dengan pangeran itu Desember 2013. Namun mereka tidak berkencan apalagi melayani sang pangeran dalam tanda kutip. Gadis 23 tahun itu menyebutkan dia hanya bertatap muka dan berbincang dengan pangeran tersebut, merujuk kesaksian Produser Harvey Weinstein yang menyaksikan pertemuan keduanya dalam malam amal, seperti dilansir the Daily Mail (11/9/2013).
Sejumlah media tidak yakin jika Stewart hanya berbincang saja tanpa ada 'kegiatan' lain. Sedikit fakta lucu, sang artis itu tidak dibayar dengan cek, melainkan uang tunai oleh sang pangeran.
Stewart yang terkenal dengan film Twilight membenarkan dia bertemu dengan pangeran itu Desember 2013. Namun mereka tidak berkencan apalagi melayani sang pangeran dalam tanda kutip. Gadis 23 tahun itu menyebutkan dia hanya bertatap muka dan berbincang dengan pangeran tersebut, merujuk kesaksian Produser Harvey Weinstein yang menyaksikan pertemuan keduanya dalam malam amal, seperti dilansir the Daily Mail (11/9/2013).
Sejumlah media tidak yakin jika Stewart hanya berbincang saja tanpa ada 'kegiatan' lain. Sedikit fakta lucu, sang artis itu tidak dibayar dengan cek, melainkan uang tunai oleh sang pangeran.